Minggu, 29 Januari 2012

Fotografi 1

Kiat Memotret Makanan

Memotret makanan sering diperlukan untuk mendokumentasikan makanan yang ”berhasil” kita buat. Namun, memotret makanan secara umum adalah upaya untuk mempromosikan makanan agar dibeli peminat. Memotret makanan biasa dilakukan oleh pemilik rumah makan untuk memberi info kepada pelanggannya dalam sebuah buku menu.

Hal terpenting dalam memotret makanan adalah kita merasakan rasa enak masakan yang dipotret bukan lewat lidah, melainkan lewat mata. Rasa enak sang masakan harus bisa ”terlihat”. Untuk itu, masakan harus tampak enak, bukan terasa enak!

Berbagai upaya harus dilakukan agar sang makanan tampak enak dengan:

1. Kalau perlu mengecat makanan itu sebelum dipotret. Ada cat-cat khusus untuk makanan, tetapi untuk mi goreng, misalnya, kita bisa mengecatnya hanya dengan minyak zaitun agar tampak lebih menggairahkan. Dengan demikian, ada hal penting yang tak boleh dilupakan: makanan yang dipotret sebagian besar tak layak untuk dimakan.

2. Perhatikan pencahayaan dengan baik. Bayangan-bayangan berlebihan pada foto nasi akan mengesankan nasi itu kotor sehingga tidak menggugah selera. Berbagai upaya pencahayaan juga bisa dilakukan untuk membuat sang masakan tampak menarik, misalnya dengan efek-efek tertentu memakai aneka penahan cahaya seperti pada foto yang terlampir di halaman ini.



3. Untuk memotret makanan berkuah, akan lebih baik kalau tampak ada uapnya. Kesan masih hangat sangat penting. Namun, sayangnya uap air tak bisa dipotret secanggih apa pun kameranya. Maka, untuk menggantikan uap yang tak bisa dipotret ini, kita bisa memakai cairan khusus yang bisa dibeli di toko peralatan fotografi. Kalau mau murah, kita bisa memakai asap rokok meski pelaksanaannya cukup merepotkan.

4. Seperti sudah disebutkan di atas, kita berkonsentrasi membuat foto masakan yang menarik. Maka, masakan yang kita potret tidaklah harus persis yang akan dimakan nantinya. Misalnya kita memotret nasi soto. Jumlah kuah saat dipotret belum tentu sama dengan jumlah kuah saat dihidangkan. Mata kita melihat soto di meja dengan nasi terendam, punya dimensi berbeda jika dilihat pada fotonya. Pada foto, sebaiknya nasi tidak semua terendam.

5. Pemotret masakan umumnya dalam jarak dekat sehingga depth of field atau ruang tajamnya sangat sempit sebesar apa pun angka diafragmanya. Maka, fokuskan pemotretan pada bagian-bagian yang memang sebaiknya fokus. Kaburkan bagian-bagian yang hanya merupakan pendukung. Sebuah telur mata sapi sebaiknya fokus di bagian kuning telurnya, sementara bagian putihnya hanya merupakan pendukung saja.

6. Memotret minuman dingin tidak berarti kita memotret apa adanya. Minuman yang benar-benar dingin akan meneteskan air sehingga menimbulkan kesan ”berantakan” pada fotonya. Memotret minuman dingin biasanya memakai es buatan yang sama sekali tidak dingin. Untuk memberi efek embun, kita bisa menyemprot permukaan gelasnya dengan air gula.

Mengapa air gula? Jika menggunakan air biasa, embunnya kurang ”masif”. Jika memakai air gula, embunnya akan berbentuk bulat-bulat dan menarik.

Memotret makanan/masakan haruslah memakai perencanaan yang matang dengan pengaturan yang sangat baik. Dalam sebuah pemotretan, kita bisa memotret sampai puluhan menu sekaligus. Untuk itu harus ada perencanaan urutan pemasakannya. Usahakan agar begitu selesai dimasak dan ditata masakan tersebut bisa langsung dipotret.

Persiapkan pula aksesori-aksesori yang akan membuat foto makin menarik, seperti taplak meja yang sesuai, alas piring yang mendukung ”rasa” sang masakan, serta sendok-garpu dan pisau manakala memang diperlukan agar foto tidak terlalu kosong.

Hal yang juga tak boleh dilupakan adalah masalah white balance (WB). WB yang salah akan menimbulkan warna yang salah pula. Kesan kekuningan kadang menimbulkan kesan makanan itu sudah basi. Sedangkan kesan kebiruan kadang menimbulkan kesan dingin untuk minuman, kadang kesan beracun untuk makanan.

Memotret masakan/makanan bisa sangat mudah jika sudah memahami inti masalahnya. Dengan pengaturan pencahayaan sederhana, pemilik rumah makan mana pun yang punya kamera sebenarnya bisa membuat buku menu sendiri. (Arbain Rambey)

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com